Dua Anak nelayan sedang mengumpulkan ikan yg telah di jemur
Kementerian Kelautan dan Perikanan mulai 2011 ini menyekolahkan secara gratis anak-anak nelayan miskin dari Sulawesi Tengah untuk menjadi nelayan trampil dan wirausahawan mandiri sektor kelautan dan perikanan di daerah masing-masing.
"Untuk tahap pertama ini, Sulteng mendapat alokasi untuk 10 orang anak, namun tahun depan akan bertambah lagi dengan memanfaatkan dana APBD," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulteng Hasanuddin Atjo.
Menurut dia, jatah sekolah gratis bagi anak nelayan miskin tersebut disebar ke Kabupaten Parigi Moutong, Morowali, Tolitoli, Tojo Una Una dan Banggai yang selama ini menjadi daerah andalan dalam hal peningkatan produksi perikanan.
Anak-anak yang direkrut adalah lulusan sekolah menengah pertama (SMP) dan mereka akan mengikuti pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kelautan dan Perikanan di Bone, Sulawesi Selatan yang dikelola langsung oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Mereka akan mengikuti pendidikan di SMK KP Bone itu selama tiga tahun. Soal jurusan, mereka dapat memilih sendiri sesuai minat dan bakat mereka.
"Yang jelas, setelah lulus nanti, mereka diharapkan menjadi trampil dan diharapkan menjadi wirausahawan baru bidang kelautan dan perikanan di desa masing-masing," ujarnya.
Selama pendidikan, para siswa tersebut akan menerima bantuan dan fasilitas berupa asrama, pakaian sekolah, buku-buku dan perlengkapan sekolah lainnya hingga tamat.
Program ini untuk mendukung peningkatan produksi perikanan di Sulteng yang diproyeksikan mencapai sekitar 29 persen pertahun guna memberi kontribusi signifikan pada visi Kementerian KP yang akan menjadikan Indonesia sebagai produsen hasil perikanan terbesar di dunia pada 2015.
"Untuk tahap pertama ini, Sulteng mendapat alokasi untuk 10 orang anak, namun tahun depan akan bertambah lagi dengan memanfaatkan dana APBD," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulteng Hasanuddin Atjo.
Menurut dia, jatah sekolah gratis bagi anak nelayan miskin tersebut disebar ke Kabupaten Parigi Moutong, Morowali, Tolitoli, Tojo Una Una dan Banggai yang selama ini menjadi daerah andalan dalam hal peningkatan produksi perikanan.
Anak-anak yang direkrut adalah lulusan sekolah menengah pertama (SMP) dan mereka akan mengikuti pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kelautan dan Perikanan di Bone, Sulawesi Selatan yang dikelola langsung oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Mereka akan mengikuti pendidikan di SMK KP Bone itu selama tiga tahun. Soal jurusan, mereka dapat memilih sendiri sesuai minat dan bakat mereka.
"Yang jelas, setelah lulus nanti, mereka diharapkan menjadi trampil dan diharapkan menjadi wirausahawan baru bidang kelautan dan perikanan di desa masing-masing," ujarnya.
Selama pendidikan, para siswa tersebut akan menerima bantuan dan fasilitas berupa asrama, pakaian sekolah, buku-buku dan perlengkapan sekolah lainnya hingga tamat.
Program ini untuk mendukung peningkatan produksi perikanan di Sulteng yang diproyeksikan mencapai sekitar 29 persen pertahun guna memberi kontribusi signifikan pada visi Kementerian KP yang akan menjadikan Indonesia sebagai produsen hasil perikanan terbesar di dunia pada 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar