Lembaga kemanusiaan Palang Merah Indonesia (PMI) menyatakan telah berhasil mencapai lokasi terparah akibat bencana gempa bumi yang terjadi di daerah Tarutung, Tapanuli Utara, Sumatera Utara.
"Kami sudah menjangkau lokasi terparah bencana gempa ini, di Pahae Jahe yaitu Dusun II dan Dusun III di Desa Tordolok Nauli, kata Sekretaris PMI Tapanuli Utara dr Ricardo, dalam rilis PMI yang diterima di Jakarta, Jumat.
Ricardo memaparkan, tim dari PMI Kabupaten Tapanuli Utara yang terdiri dari satu orang dokter dan empat orang perawat, juga telah merampungkan pendataan bersama tiga personil dari PMI Provinsi Sumatera Utara sejak Kamis (16/6).
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Sosial dan Kesehatan Masyarakat PMI Provinsi Sumatera Utara Harliandi Mahardhika mengatakan, lokasi terparah di Pahae Jahe memiliki wilayah yang berbukit-bukit sehingga sempat terjadi longsor.
Harliandi menjabarkan, terdapat ratusan rumah warga rusak parah termasuk beberapa gedung sekolah yaitu satu unit gedung SMP dan satu unit gedung SMA.
"Warga di sana juga masih trauma dan masih tinggal di tenda-tenda darurat di luar rumah mereka," katanya.
PMI Provinsi Sumatera Utara sebelumnya juga telah mengirimkan 200 selimut dan 100 terpal yang ditargetkan akan didistribusikan untuk korban gempa di Pahae Jahe.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memastikan penanganan pascagempa berkekuatan 5,5 Skala Richter (SR) di Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumut, pada Selasa (14/6), berjalan baik.
"Ketika mendarat di Jenewa saya sudah mendapat laporan, ada gempa di Tapanuli Utara. Alhamdulillah tidak ada yang meninggal, ada kerusakan ringan, ada yang berat tetapi sudah bisa ditangani dengan baik," kata Presiden dalam jumpa pers dengan wartawan Indonesia di Hotel Imperial, Tokyo, Kamis (16/6).
Presiden telah berkomunikasi dengan Wakil Presiden Boediono guna memastikan bahwa proses penanganan pascabencana berjalan sebagaimana mestinya termasuk penanganan korban dan bantuan.
Pada Selasa (14/6), Staf Pelayanan Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan Albertus Simanullang mengatakan gempa pertama berpusat di 1.79 lintang utara (LU) dan 99.13 bujur timur (BT).
Gempa pada pukul 07.08 WIB itu terjadi di 30 kilometer tenggara Tarutung dengan kedalaman 10 km di bawah tanah.
Sedangkan gempa kedua berpusat di 1.83 LU dan 99.07 BT atau 22 kilometer tenggara Tarutung dengan kedalaman 10 km di bawah tanah.
"Kami sudah menjangkau lokasi terparah bencana gempa ini, di Pahae Jahe yaitu Dusun II dan Dusun III di Desa Tordolok Nauli, kata Sekretaris PMI Tapanuli Utara dr Ricardo, dalam rilis PMI yang diterima di Jakarta, Jumat.
Ricardo memaparkan, tim dari PMI Kabupaten Tapanuli Utara yang terdiri dari satu orang dokter dan empat orang perawat, juga telah merampungkan pendataan bersama tiga personil dari PMI Provinsi Sumatera Utara sejak Kamis (16/6).
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Sosial dan Kesehatan Masyarakat PMI Provinsi Sumatera Utara Harliandi Mahardhika mengatakan, lokasi terparah di Pahae Jahe memiliki wilayah yang berbukit-bukit sehingga sempat terjadi longsor.
Harliandi menjabarkan, terdapat ratusan rumah warga rusak parah termasuk beberapa gedung sekolah yaitu satu unit gedung SMP dan satu unit gedung SMA.
"Warga di sana juga masih trauma dan masih tinggal di tenda-tenda darurat di luar rumah mereka," katanya.
PMI Provinsi Sumatera Utara sebelumnya juga telah mengirimkan 200 selimut dan 100 terpal yang ditargetkan akan didistribusikan untuk korban gempa di Pahae Jahe.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memastikan penanganan pascagempa berkekuatan 5,5 Skala Richter (SR) di Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumut, pada Selasa (14/6), berjalan baik.
"Ketika mendarat di Jenewa saya sudah mendapat laporan, ada gempa di Tapanuli Utara. Alhamdulillah tidak ada yang meninggal, ada kerusakan ringan, ada yang berat tetapi sudah bisa ditangani dengan baik," kata Presiden dalam jumpa pers dengan wartawan Indonesia di Hotel Imperial, Tokyo, Kamis (16/6).
Presiden telah berkomunikasi dengan Wakil Presiden Boediono guna memastikan bahwa proses penanganan pascabencana berjalan sebagaimana mestinya termasuk penanganan korban dan bantuan.
Pada Selasa (14/6), Staf Pelayanan Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan Albertus Simanullang mengatakan gempa pertama berpusat di 1.79 lintang utara (LU) dan 99.13 bujur timur (BT).
Gempa pada pukul 07.08 WIB itu terjadi di 30 kilometer tenggara Tarutung dengan kedalaman 10 km di bawah tanah.
Sedangkan gempa kedua berpusat di 1.83 LU dan 99.07 BT atau 22 kilometer tenggara Tarutung dengan kedalaman 10 km di bawah tanah.
Sumber : Antaranews.com