Ilustrasi
Ribuan ikan mati di Sungai Cimadur Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten diduga karena sungai tersebut tercemar limbah pengolahan lumpur emas di wilayah itu.
"Kami merasa prihatin setelah melihat langsung ke lapangan ribuan ikan mati di Sungai Cimadur," kata anggota DPRD Lebak Erwin Komara Sukma di Rangkasbitung.
Ia menduga kematian ikan-ikan itu akibat aktivitas pengolahan lumpur emas di wilayah tersebut yang membuang limbah ke Sungai Cimadur yang digunakan warga untuk keperluan mandi, cuci dan kakus (MCK).
"Limbah lumpur emas itu sangat membahayakan karena mengandung merkuri dan sianida," ujarnya.
Namun demikian, perlu penelitian untuk membuktikan klaim itu dan anggota DPRD itu meminta Kantor Lingkungan Hidup (KLH) setempat untuk segera meneliti limbah itu.
"Saya berharap KLH bisa melakukan penelitian limbah itu," katanya.
Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Reformasi Jaringan Masyarakat (Rajam) Kabupaten Lebak Epi Yudhistira menyatakan, saat ini beberapa sungai di wilayah selatan sudah tercemari limbah akibat kurangnya pengawasan dari pemerintah daerah.
"Lemahnya pengawasan membuat para penambang emas membuang limbah ke sungai," katanya.
Sementara itu, Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Lebak Babay Imroni menyatakan akan menerjunkan tim untuk mencek pencemaran limbah di daerah aliran sungai (DAS) Cimadur.
"Kami minta waktu sepekan untuk meneliti air limbah Sungai Cimadur," katanya.(*)
"Kami merasa prihatin setelah melihat langsung ke lapangan ribuan ikan mati di Sungai Cimadur," kata anggota DPRD Lebak Erwin Komara Sukma di Rangkasbitung.
Ia menduga kematian ikan-ikan itu akibat aktivitas pengolahan lumpur emas di wilayah tersebut yang membuang limbah ke Sungai Cimadur yang digunakan warga untuk keperluan mandi, cuci dan kakus (MCK).
"Limbah lumpur emas itu sangat membahayakan karena mengandung merkuri dan sianida," ujarnya.
Namun demikian, perlu penelitian untuk membuktikan klaim itu dan anggota DPRD itu meminta Kantor Lingkungan Hidup (KLH) setempat untuk segera meneliti limbah itu.
"Saya berharap KLH bisa melakukan penelitian limbah itu," katanya.
Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Reformasi Jaringan Masyarakat (Rajam) Kabupaten Lebak Epi Yudhistira menyatakan, saat ini beberapa sungai di wilayah selatan sudah tercemari limbah akibat kurangnya pengawasan dari pemerintah daerah.
"Lemahnya pengawasan membuat para penambang emas membuang limbah ke sungai," katanya.
Sementara itu, Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Lebak Babay Imroni menyatakan akan menerjunkan tim untuk mencek pencemaran limbah di daerah aliran sungai (DAS) Cimadur.
"Kami minta waktu sepekan untuk meneliti air limbah Sungai Cimadur," katanya.(*)
Sumber : Antaranews.com