Tari jali jali dari Jakarta yang dibawakan penari cilik dan remaja Indonesia dengan gerakan lincah dan gemulai diiringin irama musik dengan warna kostum tradisional, memukau pengunjung Brucken der Freundschaft? di Hamburg, Jerman.

KJRI Hamburg dalam keterangan persnya yang diterima Antara London, Selasa menyebutkan penampilan budaya Indonesia oleh anak-anak dan remaja pada kegiatan "Brucken der Freundschaft" tersebut menjadi favorit penonton yang hadir.

Sebelum sambutan tepuk tangan berhenti, seakan belum tersadar dari hipnotis, penari cilik dan remaja Indonesia melanjutkan tari Jali-jali yang dibawakan secara lincah dan gemulai.

Wunderbar..wunderbar..(hebat..hebat...),zugabe...zugabe... (lagi..lagi..) suara gempita penonton yang menyaksikan penampilan budaya Indonesia oleh penari cilik dan remaja Indonesia.

Para penari cilik binaan KJRI Hamburg berhasil memukau sekitar 100 orang penonton pada acara ?Brucken der Freundschaft? atau Jembatan Persahabatan yang diadakan pada akhir pekan itu.

Acara digelar oleh Verein fur Bildung, Kultur und Volkerverstandigung in Hamburg und Umgebung (BKV) e.V, Lembaga Pendidikan dan Kebudayaan di Hamburg yang didirikan pada Januari 2007.

Lembaga tersebut setiap tahunnya melaksanakan program budaya internasional yang bertujuan untuk mendukung eksistensi masyarakat internasional di Hamburg dalam mempromosikan budaya negaranya masing-masing serta memupuk persahabatan antara masyarakat internasional dengan masyarakat setempat.

Secara spontan, penyelenggara dan masyarakat yang hadir menuju kepanggung guna berfoto bersama.

Meskipun bukan penari profesional, pihak penyelenggara dan penonton menunjukkan apresiasi yang tinggi atas penampilan penari cilik tersebut.

Kegiatan "Brucken der Freundschaft" diikuti oleh sembilan negara yaitu Indonesia, Pakistan, Albania, Iran, Rusia, Turki, Afganistan, Bosnia dan Jerman. (ZG/K004)