Senin, 04 April 2011

Siswa Korban Lahar Sebaiknya di Asrama

Tiang beton yang baru saja dipasang untuk memperkuat pondasi Jalan Yogyakarta-Magelang, Desa Jumoyo, Salam, Magelang, Jawa Tengah, menjadi miring akibat diterjang banjir lahar dingin Merapi, Jumat (4/2/2011). 

Bencana banjir lahar dingin Merapi yang masih terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Magelang diakui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) setempat mengganggu persiapan pelaksanaan Ujian Nasional (UN). Oleh karena itu, Disdikpora meminta sekolah tingkat SMP dan SMA, mengasramakan siswanya yang terkena dampak bencana banjir lahar dingin.
"Hal itu untuk mengantisipasi keterlambatan siswa ke sekolah saat mengikuti UN," ujar Haryono, Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Fasilitator Pendidikan Tinggi (Dikmen & FPT) Disdikpora, Senin (4/4/2011).
Banjir menyebabkan sejumlah jembatan utama di Magelang terputus. Akibatnya, sebagian siswa terkendala transportasi menuju ke sekolah. Utamanya terputusnya Jembatan Tlatar, Srowol dan Prumpung. "Melihat situasi dan kondisi sering hujan dikhawatirkan banjir lahar datang lagi," katanya.
Ia menjelaskan, siswa berada di asrama selama UN berlangsung sekitar satu minggu. Dan guru bisa memberikan bimbingan, atau tambahan jam pelajaran di asrama. Sedangkan beberapa sekolah yang diminta mengasramakan siswanya itu, kata Haryono, terutama yang siswanya banyak berasal dari daerah bencana banjir lahar dingin.
Di antaranya Kecamatan Salam, Srumbung, Dukun, Sawangan, Muntilan, Ngluwar dan Mungkid. Pelaksanaan UN tingkat SMA/MA akan berlangsung pada 18-21 April, dan SMK pada 18-20 April. Sedangkan tingkat SMP/MTs berlangsung pada 25-28 April.
Sekolah dapat menempatkan siswanya di asrama sebelum hari pelaksanaan UN tersebut. "Namun mohon maaf, dengan biaya sekolah sendiri," ujar Haryono. 

Sumber : Kompas.Com