macan tutul jawa (Phantera pardus melas/java leopard)
Macan tutul (Panthera pardus) yang keluar dari habitatnya masuk ke perkampungan penduduk sekitar hutan Gunung Cikuray, Kabupaten Garut, Jawa Barat, diduga karena hutan sebagai habitatnya telah rusak.
"Kerusakan hutan memicu hal itu, seperti yang terjadi Rabu (14/9). Kemarin tengah malam warga Cilawu menangkap macan," kata Pemilik Taman Satwa Cikembulan, Rudy Arifin, saat dihubungi melalui telepon selulernya, Jumat.
Gunung Cikuray yang diprediksi habitat macan tutul, menurut Rudy karena tidak ada makanan di hutan tersebut akhirnya macan mencari makan diluar kawasan hutan.
Hal lain yang memicu adalah perburuan hewan mangsa macan tutul.
"Berkurangnya populasi hewan di hutan karena diburu, serta maraknya penebangan hutan menjadi penyebab turunnya macan dari gunung," katanya.
Ia menjelaskan macan tutul memiliki karakter pemalu dan takut terhadap manusia dan tidak akan keluar dari habitatnya apabila masih menemukan makanan hewan buruannya seperti babi hutan atau monyet.
"Sebenarnya kalau tidak lapar macan itu tidak akan keluar dari habitatnya apalagi mendekati kawasan manusia, tapi karena memang lapar terpaksa keluar dari habitatnya," katanya.
Sementara itu macan tutul betina jenis Panthera Pardus ditangkap warga di sekitar Kampung Cipari, Desa Sukamurni, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut berusia satu tahun dengan berat sekitar 30-40 kg.
Macan tersebut langsung diamankan kemudian dititipkan di taman Satwa Cikumbulan oleh Badan Konservasi Sumber Daya Alam wilayah 5 Garut, Jawa Barat untuk dipelihara.
"Kerusakan hutan memicu hal itu, seperti yang terjadi Rabu (14/9). Kemarin tengah malam warga Cilawu menangkap macan," kata Pemilik Taman Satwa Cikembulan, Rudy Arifin, saat dihubungi melalui telepon selulernya, Jumat.
Gunung Cikuray yang diprediksi habitat macan tutul, menurut Rudy karena tidak ada makanan di hutan tersebut akhirnya macan mencari makan diluar kawasan hutan.
Hal lain yang memicu adalah perburuan hewan mangsa macan tutul.
"Berkurangnya populasi hewan di hutan karena diburu, serta maraknya penebangan hutan menjadi penyebab turunnya macan dari gunung," katanya.
Ia menjelaskan macan tutul memiliki karakter pemalu dan takut terhadap manusia dan tidak akan keluar dari habitatnya apabila masih menemukan makanan hewan buruannya seperti babi hutan atau monyet.
"Sebenarnya kalau tidak lapar macan itu tidak akan keluar dari habitatnya apalagi mendekati kawasan manusia, tapi karena memang lapar terpaksa keluar dari habitatnya," katanya.
Sementara itu macan tutul betina jenis Panthera Pardus ditangkap warga di sekitar Kampung Cipari, Desa Sukamurni, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut berusia satu tahun dengan berat sekitar 30-40 kg.
Macan tersebut langsung diamankan kemudian dititipkan di taman Satwa Cikumbulan oleh Badan Konservasi Sumber Daya Alam wilayah 5 Garut, Jawa Barat untuk dipelihara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar