Senin, 16 Mei 2011

Sebagian Besar Hutan Mangrove Jadi Tambak






Komunitas Nol Sampah Kota Surabaya menyatakan sebagian besar Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya) yang selama ini merupakan hutan Mangrove itu kini sudah menjadi tambak.

Koordinator Komunitas Nol Sampah, Wawan Some, Minggu, mengatakan, dari investigasi yang dilakukan aktivis lingkungan di Surabaya selama satu tahun terakhir ini, diketahui kerusakan hutan mangrove di Pamurbaya dimulai pada tahun 1980-an ketika warga dengan mudah membabat hutan mangrove untuk dijadikan tambak.

Menurut Wawan hal ini didukung oleh pihak Desa Wonorejo saat itu yang sangat mudah mengeluarkan Petok D, sehingga sebagian besar tambak-tambak tersebut hak kepemilikannya sudah berpindah tangan walau masih dikelola oleh warga setempat.

"Tambak-tambak ber petok-D tersebut sudah dijual kepada investor atau jurugan tanah," katanya.

Wawan mencontohkan kondisi hutan mangrove di Keputih (Pamurbaya bagian utara) sebenarnya pada tahun 1980-an terus tumbuh ke arah laut, namun tambak-tambak baru terus muncul mengikuti pertumbuhan mangrove ke arah laut.

Kondisi yang sama, lanjut dia, juga terjadi di daerah selatan Pamurbaya yang diketahui banyak Mangrove dibabat untuk dijadi tambak.

Dalam perkembangannya ketebalan hutan mangrove juga terus menipis yakni rata-rata hanya 10 meter sehingga dari arah laut akan jelas terlihat tambak. Bahkan di beberapa sisi salah satunya di daerah

Keputih (utara muara kali Jagir) sudah tidak ada vegetasi mangrove.

Padahal pada awal tahun 1990-an di lokasi tersebut masih banyak banyak dijumpai vegetasi mangrove jenis Sonneratia alba, Rhiphora mucronata dan Avicenia alba yang diameter batangnya mencapai 2 meter.

Kondisi tambak saat ini sangat jarang ditumbuhi vegetasi mangrove. Ini yang perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah setempat. "Idealnya tambak-tambak tersebut dipagari vegetasi mangrove," katanya.

Keberadaan mangrove di tanggul-tanggul tambak sangat penting, selain berfungsi sebagai jalur hijau, vegetasi mangrove tersebut juga memberi keuntungan ganda bagi pemilik tambak.

Selain akan menguatkan tanggul, juga akan menjadi biofilter dan tempat pemijahan bagi ikan dan udang

Sumber : Antaranews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar