Senin, 16 Mei 2011

Ikan Batanghari Terancam Limbah Tambang Emas

Sungai Batanghari yang Terancam limbah tambang emas ( Ilustrasi )

Zat besi yang dihasilkan penambangan emas tanpa izin mengancam habitat atau kelangsungan ikan di Sungai Batanghari, karena dapat meracuni ikan yang hidup di sungai terpanjang di Sumatera itu.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jambi, Herman Rahim di Jambi, Senin mengatakan, kendati sampai saat ini ikan budidaya yang dilakukan di Sungai Batanghari bebas dari logam berat, seperti mercury dan zat besi akibat, namun membahayakan bagi habitat perikanan umum.

"Masih maraknya penambangan emas tanpa izin (PET) di sungai yang menjadi andalan untuk memacu produksi perikanan air tawar itu, harus segera dihentikan, karena limbah yang dihasilkan akan meracuni ikan dan berbahaya untuk dikonsumsi," katanya.

Ia menyebutkan, tingkat pencemaran sungai Batanghari kian meningkat, baik oleh limbah rumah tangga, perusahaan dan PETI, namun masih aman untuk budidaya.

Di Sungai Batanghari kini terdapat sekitar 18.000 unit lebih keramba dan jaring apung untuk budidaya berbagai jenis ikan air tawar, seperti nila, patin jambal dan lainnya, dan itu akan terus ditingkatkan, terutama patin jambal.

Sampai saat ini  kualitas air di Sungai Batanghari masih layak untuk pengembangan sektor perikanan budidaya ikan air tawar, dan ikan yang dihasilkan pun aman untuk dikonsumsi, karena bebas dari logam berat dan racun lainnnya.

"Kendati masih layak bagi pengembangan sektor perikanan, untuk tetap menjaga kualitas airnya, kita juga minta pada instansi terkait untuk menekan dan memerangi PETI, karena tidak menutup kemungkinan bila tidak dicegah, mercury yang dihasilkan bisa meresap ke tubuh ikan dan bahaya untuk dikonsumsi," kata Herman Suherman.

Sumber : Antaranews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar