Pantai di Kota Dumai, Provinsi Riau, terus terkikis hingga lima meter setiap tahun sebagai dampak abrasi pantai.

Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pecinta Alam Bahari (PAB) Dumai Darwis Mhd Saleh kepada ANTARA di Dumai, Senin, mengatakan, abrasi yang mengikis sejumlah wilayah pantai di Kota Dumai disebabkan minimnya tanaman bakau.

"Walaupun saat ini sudah mulai dilakukan pengerjaan turap dan pembangunan pemecah gelombang sudah selesai, namun tetap saja kikisan pantai terus terjadi karena tanaman bakau di pinggir pantai yang minim," katanya.

Untuk mengatasi abrasi berat di pantai Dumai, menurut Darwis, tidak cukup dengan membangun turap dan dinding pemecah gelombang.

Namun sebaiknya juga dengan melestarikan keutuhan hutan mangrove yakni terus melakukan penanaman secara rutin.

Saat ini, menurut Darwis, sejumlah wilayah pantai khususnya yang berada di Kecamatan Medang Kampai, meliputi Pantai Teluk Makmur, Pantai Guntung, Pantai Mundam, dan Pantai Pelintung mengalami abrasi paling hebat, yakni lima meter per tahun.

"Kondisi itu disebabkan di empat wilayah pantai tersebut memang minim tanaman bakau," ujarnya.

Kondisi di masing-masing pantai tersebut, kata Darwis, mempunyai panjang daratan pantai yang berbeda.

"Pantai Teluk Makmur sepanjang empat kilomter, Pantai Guntung tiga kilometer, Pantai Mundam tiga kilometer, dan Pantai Pelindung sepanjang 25 kilometer," katanya.